Lompat ke isi utama

Berita

Sosialisasi Pengawasan Partisipatif : Kolaborasi Bawaslu Dan Masyarakat Mewujudkan Pemilihan Yang Jujur, Adil, Transparan Dan Berintegritas

Foto bersama Anggota Bawaslu Surakarta, Agus Sullistyo (kiri), Prof. H. Amir Junaidi (Tengah) dan Rahadi, S. Pd (Kanan)

Foto bersama Anggota Bawaslu Surakarta, Agus Sullistyo (kiri), Prof. H. Amir Junaidi (Tengah) dan Rahadi, S. Pd (Kanan)

Surakarta, Badan Pengawas Pemilihan Umum Surakarta-Dalam menjalankan fungsi pengawasan pemilu, Bawaslu tentu saja membutuhkan dukungan dan partisipasi masyarakat. Harapannya, penyelenggaraan pemilu berjalan luber jurdil (langsung umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil), dan demokratis.

Pengawasan partisipatif penting dilakukan, terutama dalam mengawasi pemilu di ruang privat yang tidak tersentuh oleh pengawas pemilu. Apalagi, masyarakat merupakan pemilik kedaulatan tertinggi di negara demokrasi ini. 

Rabu (10/7/2024) Bawaslu Kota Surakarta menggelar acara Sosialisasi Pengawasan Partisipatif bertema “Peran Strategis Tokoh Masyarakat dalam Pilkada Serentak Tahun 2024” di Kusuma Sahid Prince Hotel Solo, dibuka  secara langsung oleh Ketua Bawaslu Surakarta, Drs. Budi Wahyono. serta menghadirkan narasumber dari Direktur LPTP (Lembaga Pengembangan Teknologi Pedesaan) Rahadi, S. Pd dan dari Akademisi Prof. H. Amir Junaidi merupakan Rektor Universitas Islam Batik Surakarta.

Sasaran Soswatif kali ini ialah tokoh-tokoh masyarakat yang berpengaruh sehingga Bawasu Surakarta mengundang Ketua LPKM (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan), FKPM (Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat) serta perwakilan Kelompok Disabilitas di Surakarta dengan total undangan 100 peserta. 

Tidak lupa pada kegiatan tersebut terdapat penerjemah bahasa isyarat agar memudahkan sahabat Bawaslu penyandang disabilitas tuna rungu menerima ilmu maupun informasi yang disampaikan pada forum tersebut.

Rahadi menyampaikan bahwa pentingnya partisipasi masyarakat ini sangat krusial, “apabila masyarakat abai dalam memilih pemimpinnya, maka nanti yang rugi adalah diri kita sendiri” jelasnya.

Sejalan dengan itu, Prof. Amir juga menyatakan bahwa partisipasi masyarakat dalam melapor kepada Bawaslu apabila melihat pelanggaran saat Pemilu atau Pilkada merupakan salah satu tindakan dalam meyukseskan Pemilu atau Pilkada khususnya Pilkada 2024 di Kota Solo.

Ketua Bawaslu Surakarta, Budi Wahyono menyebutkan, Bawaslu membutuhkan kolaborasi yang kuat dengan masyarakat. Baik kelompok pemilih atau pemantau pemilu. "Peningkatan kolaborasi antara Bawaslu dengan kelompok masyarakat sipil inilah yang menjadi kunci peningkatan partisipasi bersama masyarakat" sebutnya.

Penulis : Dwiana Rusyta