Pengawasan Pemilu yang Inklusif, Bawaslu Surakarta Libatkan DPR, Akademisi, dan Masyarakat Sipil
|
Bawaslu Solo News, Surakarta, 14 September 2025 – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Surakarta menggelar kegiatan Penguatan Kelembagaan Bersama Mitra Kerja. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kapasitas dan peran strategis lembaga pengawas pemilu dalam menjaga kualitas demokrasi. Acara ini berlangsung pada hari Minggu, 14 September 2025,di Hotel Grand HAP Solo.
Bawaslu Kota Surakarta, menghadirkan mitra kerja dari berbagai unsur akademisi, perwakilan organisasi masyarakat sipil diantaranya Ikatan Sarjana Katholik Indonesia (ISKI) Surakarta. Turut hadir pada kesempatan ini adalah Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Surakarta serta unsur media elektronik RRI Surakarta.
Ibu Diana Ariyanti selaku anggota bawaslu provinsi jawa tengah dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kontribusi para narasumber dan mitra kerja yang telah mendukung terselenggaranya kegiatan ini. la berharap forum seperti ini dapat terus dilakukan secara berkelanjutan sebagai bentuk komitmen bersama dalam membangun pemilu yang demokratis, berintegritas, dan bermartabat.
Acara ini menjadi ruang dialog penting dengan menghadirkan 3 narasumber dari berbagai latar belakang yang kompeten di bidangnya. Hadir Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Prof A R (akademisi), Erik (Direktur Eksekutif Sindikasi Pemilu). Selama sesi tanya jawab, berbagai isu strategis turut mengemuka, mulai dari netralitas penyelenggara, tantangan dalam penanganan pelanggaran, hingga upaya meningkatkan kepercayaan publik terhadap lembaga pengawas pemilu.
Aria Bima memberikan pandangan spesifik mengenai pentingnya peran legislatif dalam memperkuat kelembagaan Bawaslu. Bagaimana tantangan-tantangan kelembagaan dalam menghadapi dinamika politik dan pemilu di masa depan juga disampaikan secara bernas. "Penguatan Bawaslu tidak hanya tentang memperbesar kewenangan, tetapi memperdalam integritas dan memperkuat kepercayaan publik. Demokrasi tidak akan sehat tanpa pengawasan yang kuat, jujur, dan independen,” pungkas Aria Bima.
Sementara itu, narasumber kedua Prof. Dr. Agus Riwanto, S.H., S.Ag., M.Ag., M.H., C.LA., memberikan perspektif akademik terkait posisi Bawaslu dalam sistem ketatanegaraan Indonesia. Dalam paparannya, ia menekankan bahwa penguatan kelembagaan Bawaslu harus dibarengi dengan peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan pemahaman yang mendalam terhadap fungsi pengawasan. Hal ini merupakan bagian penting dari sistem checks and balances dalam demokrasi. "Demokrasi yang sehat bukan hanya soal mekanisme pemilu, tetapi juga soal konsistensi keadilan dan komitmen terhadap semua lembaga konstitusi" ungkapnya.
Diskusi semakin seru dengan pemaparan dari Bapak Erik Kurniawan, Direktur Eksekutif Sindikasi Pemilu dan Demokrasi. "transparansi dan partisipasi publik adalah kunci keberhasilan pengawasan yang efektif. Bawaslu perlu melakukan sinergi dengan organisasi masyarakat sipil dan media untuk memperkuat legitimasi di mata publik".
Acara berlangsung dinamis dan sukses, Bawaslu Kota Surakarta berharap dapat memperkuat memperkuat peran kelembagaan tidak hanya secara struktural, tetapi juga dalam aspek kolaboratif utamanya dengan berbagai pemangku kepentingan.
Penulis : Marcelia, Zena, Sherly
Redaktur : Agus Sulistyo